25.8 C
Jakarta
Thursday, November 30, 2023

Dinas Perikanan Maluku Tengah Inisiasi Program Cegah Stunting

Rapat Koordinasi Dari Kelompok Kerja operasional posyandu...

Pemuda ICMI Maluku Gelar Diskusi di Kampus STIKIP Gotong Royong Masohi

Dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah,...

Indeks Risiko Dunia

TematikDisasterIndeks Risiko Dunia

The World Risk Report

Bencana akibat peristiwa alam yang ekstrem setiap tahun diderita oleh jutaan orang di seluruh dunia. Gempa bumi, banjir atau badai sebagai contoh peristiwa alam. Risiko peristiwa alam hanya berubah sebagian menjadi bencana tergantung pada skala kekuatannya.

Kondisi kerangka masyarakat dan struktur yang ada sama pentingnya untuk merespons cepat dan memberikan bantuan dalam keadaan darurat. Kondisi dibawah ini yang membuat semakin rentan masyarakat terhadap peristiwa alam:

  • semakin rapuh jaringan infrastruktur
  • semakin tinggi tingkat kemiskinan dan ketidaksetaraan
  • buruknya akses terhadap sistem kesehatan

Peristiwa alam yang ekstrem tidak dapat secara langsung dicegah. Masing-masing negara dapat mengurangi risiko bencana dengan:

  • memerangi kemiskinan dan kelaparan
  • memperkuat pendidikan dan kesehatan serta
  • mengambil langkah kesiapsiagaan

Mereka yang membangun bangunan tahan gempa, memasang dan menggunakan sistem peringatan dini serta berinvestasi dalam perlindungan iklim dan lingkungan lebih siap menghadapi peristiwa alam yang ekstrem.

Edisi laporan tahunan berfokus pada topik utama dan berisi Indeks Risiko Dunia. Laporan ini diterbitkan bekerja sama dengan Institute for Peacekeeping Law dan International Humanitarian Law (IFHV) di Ruhr University Bochum sejak 2018. Laporan Risiko Dunia dimaksudkan untuk membantu memastikan bahwa hubungan antara peristiwa alam, perubahan iklim, pembangunan dan kesiapsiagaan dilihat pada tingkat global serta mengambil kesimpulan berorientasi masa depan.

Fokus: Jaminan Sosial

Sistem jaminan sosial melindungi orang dari berbagai risiko sosial – misalnya, melalui perlindungan finansial saat sakit, kecelakaan, pengangguran, atau hari tua. Selain itu, jaminan sosial memberikan akses ke barang penting dan mempromosikan peluang dalam situasi khusus, seperti tunjangan kehamilan dan tunjangan keluarga.

Dalam konteks krisis dan bencana khususnya, sistem jaminan sosial merupakan instrumen utama untuk melindungi masyarakat dari risiko sosial. Manfaat keamanan negara, swasta dan informal dapat melindungi orang dari:

  • kebutuhan akut
  • kelaparan dan kemiskinan serta
  • mengurangi ketidaksetaraan sosial

Sejauh ini, akses terhadap jaminan sosial yang memadai hanya menjadi kenyataan bagi sebagian penduduk dunia. Sistem keamanan yang komprehensif dan adil sangat penting, terutama di daerah rawan bencana. Efek perubahan iklim dan pandemi Corona yang semakin terlihat menggarisbawahi kebutuhan untuk lebih memperluas sistem jaminan sosial dan mengintegrasikannya lebih jauh ke dalam kesiapsiagaan bencana dan langkah-langkah melawan perubahan iklim.

World Risk Index

Indeks Risiko Dunia menunjukkan risiko bencana dari peristiwa alam ekstrem untuk 181 negara di seluruh dunia. Indeks ini dihitung dengan mengalikan keterpaparan dan kerentanan per negara. Keterpaparan berarti ancaman bagi penduduk dari gempa bumi, badai, banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan laut. Kerentanan menggambarkan wilayah sosial dan terdiri dari tiga komponen, yang diberi bobot sama dalam perhitungan:

  • Susceptibility menggambarkan karakteristik struktural dan kondisi kerangka suatu masyarakat dan menggambarkan kemungkinan kerusakan jika terjadi peristiwa alam ekstrem.
  • Coping mencakup berbagai keterampilan masyarakat untuk meminimalkan efek negatif dari bahaya alam dan perubahan iklim melalui tindakan langsung dan sumber daya yang tersedia.
  • Adaptation mencakup langkah-langkah dan strategi yang diambil masyarakat untuk menghadapi efek negatif di masa depan dari bahaya alam dan perubahan iklim. Berbeda dengan coping, adaptasi dipahami sebagai proses jangka panjang yang juga mencakup perubahan struktural.

    Konsep World Risk Index dengan struktur modularnya dikembangkan bersama dengan Institute for Environment and Human Security dari University of the United Nations (UNU-EHS). Pada tahun 2017 dan 2018, indeks di revisi berdasarkan temuan baru dan perubahan pada level indikator. Dua puluh tujuh (27) indikator dari catatan data yang tersedia secara global dan tersedia untuk umum dimasukkan dalam indeks. Sejak 2018, indeks tersebut telah dihitung oleh Institute for Peacekeeping Law dan International Humanitarian Law (IFHV) di Ruhr University Bochum. WorldRiskIndex berfungsi untuk menawarkan orientasi cepat kepada pengambil keputusan dan membuat rencana aksi agar kesiapsiagaan bencana dapat terlihat. (YCG)

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles