Karimunjawa, Kabupaten Jepara – Pelabuhan penyeberangan Karimunjawa tampak lengang. Keramaian pada Minggu pagi setiap pekannya tidak nampak hari ini, 25 Desember 2022. Keberangkatan penumpang dan barang yang umumnya terjadi setiap hari Minggu pagi menuju Pelabuhan Kartini, Jepara, kini tertunda akibat cuaca buruk yang tidak memungkinkan untuk perjalanan laut.
Menjelang akhir tahun 2022, perairan utara Pulau Jawa diprediksi mengalami angin kencang mulai pada Jumat, 23 Desember 2022. Prediksi ini mundur dari jadwal tahunan musim angin muson barat yang umumnya mulai dirasakan pada awal Desember. Hal ini tentu dirasakan oleh masyarakat Karimunjawa dan pulau-pulau di sekitarnya.
Pusat Meteorologi Maritim Perairan Semarang menyatakan prediksi angin kencang menyebabkan gelombang tinggi hingga mencapai 2.5 meter yang berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian tengah, perairan Karimunjawa, perairan Brebes-Pemalang, perairan Pekalongan-Kendal, perairan Semarang-Demak, perairan Jepara, hingga perairan Pati-Rembang. Prediksi gelombang tinggi akan terus meningkat hingga 25 Desember 2022 mencapai 3.5 meter dengan kecepatan angin mencapai 15-30 knots.
Akibat gelombang tinggi tersebut, PT Pelayaran Sakti Inti Makmur Cabang Jepara mengumumkan pembatalan jadwal pelayaran KMC Express Bahari rute Pelabuhan Kartini, Jepara-Karimunjawa pada Jumat, 23 Desember 2022. Penyesuaian keberangkatan kapal akan terus disesuaikan dengan kondisi perairan. Dampaknya, sebanyak 318 wisatawan terjebak di Karimunjawa akibat akses yang terhambat. Sebaliknya, wisatawan yang hendak merayakan libur akhir tahun di Karimunjawa dan sekitarnya tidak dapat melakukan keberangkatan menuju Karimunjawa. Perkumpulan Biro Wisata Karimunjawa mengajukan permohonan bantuan transportasi penyeberangan kepada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut untuk dapat mengalokasikan rute kapal PT. Pelni untuk mengevakuasi wisatawan serta masyarakat lokal menuju Jepara.
Sumber: Dok. Pribadi
Selain itu, dampak yang dirasakan masyarakat adalah langkanya bahan bakar minyak (BBM) akibat aktivitas distribusi bahan bakar yang tertunda. Kelangkaan mulai dirasakan sejak Selasa, 20 Desember 2022. Tidak hanya BBM jenis pertalite saja yang mengalami kelangkaan, stok solar untuk kebutuhan bahan bakar kapal juga menipis. Kini masyarakat, termasuk nelayan harus menunggu hingga kapal PT Pertamina dapat mendistribusikan BBM menuju Karimunjawa.
[AH]