26.7 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Mata Garuda Maluku Siap Gelar Musyawarah Wilayah ke III di Ambon

Mata Garuda (MG) Maluku akan melaksanakan Musyawarah...

Kolaborasi Memajukan Sektor Perikanan, DPD ISPIKANI Maluku resmi dikukuhkan

Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana...

Inflasi 2023 di Bangka Belitung: Tantangan dan Prospek

Oleh: Yogi Cahyo Ginanjar, S.T., M.Si. -...

Gelar Juara Mahasiswa UI di Lomba Bisnis Teknologi Medis Thailand Jadi Kado HUT RI untuk Dunia Kesehatan

Non TematikEducationGelar Juara Mahasiswa UI di Lomba Bisnis Teknologi Medis Thailand Jadi Kado HUT RI untuk Dunia Kesehatan

Jakarta – Dubes Indonesia untuk Kerajaan Thailand H.E. Mr. Rachmat Budiman yang menerima Mahasiswa UI di KBRI Bangkok menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang telah ditorehkan Mahasiswa Indonesia mengalahkan Mahasiswa ASEAN.

Empat mahasiswa UI yakni dari fakultas FISIP UI atas nama Aisya Jenina, FK UI atas nama Novanza Natasaputra, FEB UI atas nama Ahmad Rafi dan FMIPA UI atas nama Farrah Nabilla

Hal ini dikatakan Rachmat menyambut keberhasilan tim mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) yang telah mengalahkan tim Mahasiswa ASEAN lainnya dalam kompetisi internasional Service Design Solution Competition 2023 dari Siriraj Hospital dan Mahidol University International College.

“Kado istimewa bagi perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-78. Prestasi gemilang ini tidak hanya bermakna sebagai pencapaian, tetapi juga bentuk apresiasi generasi muda kepada senior citizen yang menginspirasi. Penduduk lansia sesungguhnya, ‘penyangga pembangunan’, karena para lansia dengan kematangan pola hidup dan pikirnya merupakan ‘penjaga nilai’, menjadi tuntunan hidup antar generasi,” ujar Rachmat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/8/2023).

Tim yang dikenal dengan nama The Makara tersebut berjumlah empat mahasiswa UI yakni dari fakultas FISIP UI atas nama Aisya Jenina, FK UI atas nama Novanza Natasaputra, FEB UI atas nama Ahmad Rafi dan FMIPA UI atas nama Farrah Nabilla. Mereka telah membuktikan bahwa kolaborasi antar disiplin ilmu memiliki daya magisnya sendiri.

Tim lintas fakultas ini merancang dan mempresentasikan ide inovasi aplikasi yang menjembatani antara teknologi medis dan perawatan pasien lansia, dengan sistem AI yang dapat mempersonalisasi modalitas perawatan dan manajemen nyeri kronik bagi setiap individu lansia di rumah sakit tersebut yang diberi nama “Nawasena” yang berarti “jalan menuju kebahagiaan.”

Direktur Kemahasiswaan UI Badrul Munir. Ph.D mengaku bangga dengan keberhasilan Perwakilan Mahasiswa UI tersebut. “Prestasi ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi lintas fakultas dan multi disiplin dapat menghasilkan ide dan inovasi yang luar biasa,” ujar Badrul.

Wakil Dekan 1 FISIP UI, Nurul Isnaeni, Ph.D yang menjadi salah satu Dosen Pendamping mengatakan, para mahasiswa tersebut merupakan teladan inspiratif bagi mahasiswa Indonesia lainnnya.

“Bahwa kolaborasi, kerja cerdas, dan Ide inovasi “The Makara” ini muncul karena Siriraj Hospital dan Mahidol University International College sebagai host kompetisi internasional Service Design Solution Competition 2023 memiliki panti wreda atau griya lansia,” ungkap Nurul.

Sebagai informasi, terdapat data yang mencengangkan bahwa 95% lansia di Thailand menderita penyakit kronis, dan sebanyak 73% di antaranya berhubungan dengan nyeri. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup mereka, tetapi juga membuat mereka kehilangan kemandirian.

Salah satu fitur penting dari proyek ini adalah penggunaan alat wearable yang cerdas, yang mampu memantau tanda-tanda vital serta faktor-faktor lain yang penting untuk perawatan nyeri kronik pada lansia. Dengan demikian, setiap rencana perawatan yang disusun oleh sistem AI ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien lansia secara akurat dan dalam waktu-nyata.

Komisioner Konsil Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) dan juga Pengajar FIA UI, Rachma Fitriati juga mengapresiasi pemilihan topik yang secara jitu menyasar isu elderly people (lansia) pada perlombaan di Thailand, sebagai negara yang telah menunjukkan keberhasilan kinerja dalam memberikan perlindungan kepada masyarakatnya. Di Thailand, nama kementerian yang menangani Kesehatan, adalah Kementerian Kesehatan Masyarakat (Ministry of Public Health), yang dengan pendekatan kesmas yang komprehensif, fokus pencegahan dan terpadu

Rachma menilai bahwa Tim ”The Makara” mampu menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi lansia. Menurutnya, “The Makara” telah berhasil menciptakan Nawasena, Bright Future, Pain Friendly, sebuah ide inovasi aplikasi AI yang memadukan kecerdasan buatan dengan perawatan medis di Thailand.

“Tidak mengherankan, dalam kompetisi yang ketat, tim ini berhasil menarik perhatian para juri dengan inovasi yang mereka tawarkan, termasuk fitur-fitur seperti deteksi level nyeri, jadwal latihan fisik lansia yang terpersonalisasi berbasis bukti medis, dan pengecekan tanda vital,” kata Rachma.

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles