26.7 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Mata Garuda Maluku Siap Gelar Musyawarah Wilayah ke III di Ambon

Mata Garuda (MG) Maluku akan melaksanakan Musyawarah...

Kolaborasi Memajukan Sektor Perikanan, DPD ISPIKANI Maluku resmi dikukuhkan

Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana...

Inflasi 2023 di Bangka Belitung: Tantangan dan Prospek

Oleh: Yogi Cahyo Ginanjar, S.T., M.Si. -...

KKP-MSC Perkuat Kerjasama Kembangkan Perikanan Berkelanjutan Indonesia

TematikFisheriesKKP-MSC Perkuat Kerjasama Kembangkan Perikanan Berkelanjutan Indonesia

Jakarta, 17 Oktober 2022 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) telah menyepakati Memorandum Saling Pengertian (MSP) pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia untuk periode kedua kalinya. Penandatanganan MSP dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP, Bapak Antam Novambar dan Regional Director Asia Pacific MSC, Patrick Caleo secara sirkular.

Program MSC dalam pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia bertujuan untuk mendukung percepatan kemajuan perikanan dan pemasaran produk hasil perikanan di Indonesia melalui dukungan peningkatan Program Perbaikan Perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP) nasional dan dukungan peningkatan aksesibilitas pemasaran hasil perikanan yang berkelanjutan. Hal ini juga berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi oleh Tim Perizinan Ormas Asing (TPOA), Kementerian Luar Negeri RI.

MSC adalah lembaga non-profit internasional yang berfokus pada perikanan berkelanjutan dan perlindungan suplai makanan laut untuk masa depan. MSC juga peduli terhadap kesehatan laut dunia dengan menghargai dan mengakui praktik perikanan berkelanjutan. Pada MSP sebelumnya MSC telah mencapai tujuan dari kerja sama, di antaranya adalah dilakukannya analisa kesenjangan dan dukungan untuk 11 komoditas perikanan prioritas Indonesia dalam program Fish for Good MSC, 8 perikanan prioritas Indonesia mendapat pengakuan komitmen melalui In Transition to MSC dan 8 perikanan mendapatkan pendanaan dari Ocean Stewardship Fund yang mendukung implementasi rencana aksi FIP.

Disamping itu, program juga telah mendukung didapatkannya sertifikat perikanan MSC untuk lebih 12 perikanan tuna Indonesia, 46 Unit Pengolahan Ikan telah mendapat sertifikat CoC MSC, dan peningkatan pemahaman teknis standar MSC pemangku kepentingan nasional telah meningkat dari 49% menjadi 75% (lebih dari 300 peserta). Saat ini terlah terbuka akses 24 ahli perikanan Indonesia untuk menjadi Tenaga Ahli Perikanan berstandar MSC serta publikasi kemajuan perikanan Indonesia di tingkat global.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar menyampaikan perikanan Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di dunia dan sumber protein utama untuk konsumsi lokal dan ketahanan pangan serta primadona produk ekspor. Oleh karena itu pengelolaan perikanan Indonesia juga harus memperhatikan kesehatan stok dan perairan yang merupakan pusat biodiversitas laut dunia.

KKP dan MSC bekerjasama dengan pemangku kepentingan dari nelayan, pemerintah, ilmuwan, bisnis di tingkat lokal dan global untuk mendukung ekonomi biru dan dan visi Indonesia 2025. Melalui kerja sama ini, KKP berharap program-program yang telah disepakati dapat seluruhnya direalisasikan dan target dapat direalisasikan sehingga memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak, lanjut Sekjen KKP.

Patrick Caleo, Regional Director Asia Pasifik MSC, menjelaskan standar MSC dapat berlaku untuk semua produk perikanan yang ingin mendapat pengakuan berkelanjutan. Agar tersertifikasi berkelanjutan, perikanan harus memenuhi ketiga prinsip standar MSC, yaitu stok yang berkelanjutan agar ikan dapat bereproduksi, terbukti mempertimbangkan spesies dilindungi dan habitat laut dan memiliki manajemen perikanan yang baik.

KKP dan MSC sepakat bahwa keberlanjutan perikanan merupakan hal vital yang perlu untuk terus didukung agar sumber daya laut tetap terjaga serta memberikan manfaat sosial ekonomi bagi nelayan dan pelaku bisnis. MSP periode dua ini menunjukan komitmen kami untuk berkolaborasi lebih demi menjaga masa depan laut Indonesia   dan   pasokan   ikan   bagi   generasi mendatang,” sambung Patrick Caleo.

Pada periode kedua ini, MSC bersama pemerintah dan pemangku kepentingan akan memfokuskan program perbaikan perikanan nasional bagi perikanan prioritas seperti tuna, kepiting bakau, rajungan, udang, cumi-cumi, ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil. MSC akan lanjutkan proses fasilitasi kesepahaman antar-pemangku kepentingan tentang perikanan di Indonesia mulai dari komoditas perikanan, armada, penangkapan, rantai pasok, harga, serta pasar di dalam dan di luar negeri.

Berbagai kegiatan bimbingan teknis, pertemuan bisnis dan penyadartahuan tentang pengelolaan perikanan berkelanjutan dan produk berkelanjutan. Guna menunjang kesejahteraan, MSC akan membantu fasilitasi pelaku usaha ke akses pasar, memperkuat kapasitas pelaku usaha produk laut seperti ritel, perusahaan produk makanan di dalam negeri dan menyiapkan bahan informasi dalam rangka mendukung promosi produk perikanan berkelanjutan Indonesia di pasar dalam dan di global. (AU)

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles