Depok, SMA Pradita Dirgantara (SMA PD) di Era Merdeka Belajar memberikan tugas unik kepada siswa kelas X, selama liburan akhir tahun untuk belajar tentang potensi daerah. Terinspirasi dari Tour of the Library dari the Library of Congress Thomas Jefferson Building, Washington, D.C. Amerika Serikat. Rachma Fitriati, Dosen Fakultas Ilmu Administrasi UI yang juga menjadi orang tua murid SMA PD, mengajak siswa kelas X untuk melakukan library tour bersama Kepala Perpustakaan UI dan Walikota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. (19/12)
Sebelumnya, bertempat di Gedung Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirdjo Kampus FIA UI, tujuh siswa perwakilan SMA Pradita Dirgantara, yaitu Azka Abdul Malik Albayroni, Aswin Daniswara, Hisyam Ibrahim Hanif Ilmiawan, I Nyoman Tristan Widyadhana, Lovenia Alanza Sinaga, Sofie Raniaputri Sanera dan Zahra yang turut didampingi perwakilan orang tua, melakukan dialog inspiratif dengan Kepala Daerah dari Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara dalam rangka belajar praktik terbaik kepemimpinan transformasional (transformational leadership) di Kawasan Indonesia Timur.
Captain Ali Ibrahim, MH. dinilai berhasil membangun daya saing daerah dengan terpilihnya Kota Tidore Kepulauan sebagai satu-satunya Kota di Indonesia Timur yang terpilih sebagai KSPN – Kawasan Strategis Pariwisata Nasional 2023-2024 (selain Kota Sabang dan Kota Batam). Selain itu, pada Hari Nusantara 2023, Kota Tidore ditetapkan sebagai Titik Nol Jalur Rempah.
Pada Hari Nusantara dengan tema “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah”, Ali Ibrahim menjelaskan pada siswa-siswi SMA PD “500 tahun lalu, tepatnya tanggal 11 Desember 1521 Tidore menjadi titik awal dimulainya ekspor global. Waktu itu cengkeh di ekspor dari Pantai Tidore menuju Spanyol, sebanyak 381 karung atau 27,3 Ton. Inilah kemudian Negara menetapkannya sebagai Hari Rempah Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 Desember.”
Sementara itu, Kepala Perpustakaan UI Mariyah, S.Sos., M.Hum dalam penjelasannya menyampaikan Visi Perpustakaan UI yaitu menjadi pusat referensi ilmu pengetahuan dan riset bidang kesehatan, sains, teknologi, sosial, dan humaniora yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional dan regional. Gedung Perpustakaan UI yang dijuluki “The Crystal of Knowledge”, dalam rangka mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus melakukan transformasi dalam pengelolaan perpustakaan, baik dari sisi Management of Collection; Management of Knowledge; dan Transfer of Knowledge. Desain perpustakaan UI sendiri terdiri dari 3 menara ditambah dengan sebuah bangunan yang berada di atas danau yang bernama ruang apung dan gedung serbaguna yang terhubung antara satu sama lain. Pada bagian fasad gedung perpustakaan megah ini dilapisi dengan batu alam andesit berwarna hitam yang menciptakan tampilan yang sangat kental dengan kesan alami nan natural. Bentuk gedung yang didesain miring memiliki filosofi ibaratkan pena yang digunakan untuk menuliskan karya.
Selain itu, siswa-siswi SMA PD juga diajak berkeliling melihat koleksi buku. Saat ini koleksi tercetak dan elektronik Perpustakaan UI mencapai 3.963.930 judul dan 4.087.638 eksemplar. Dengan dukungan sistem teknologi tinggi berupa RFID (Radio Frequency Identification) pemustaka dapat meminjam koleksi secara mandiri. Perpustakaan UI juga menggunakan sistem otomasi yang handal yaitu LONTAR (Library Automation and Digital Archives) untuk mengakses katalog online (OPAC / Online Public Access Catalog) melalui lib.ui.ac.id. Di samping itu, koleksi e-resources Perpustakaan UI juga dapat diakses dari dalam dan luar kampus selama 24 jam/ 7 hari melalui remote-lib.ui.ac.id. Fasilitas belajar Perpustakaan UI juga luas dan nyaman, dengan dukungan komputer iMac dan WiFi yang kencang untuk berselancar mengakses sumber pembelajaran. Mereka juga melihat huruf bertuliskan BACA dari berbagai bahasa di dunia.
Sebagai penutup, Rachma mengapresiasi tugas liburan SMA PD sebagai salah satu wujud implementasi Sekolah Penggerak di Era Merdeka Belajar: “Kegiatan library tour di the Crystal of Knowledge UI dan dialog inspiratif dengan Kepala Daerah untuk belajar praktik terbaik (best practise) daya saung daerah, menjadi role model bagi sekolah penggerak lain, untuk memberikan bekal berharga dalam rangka membentuk karakter pemimpin bagi generasi penerus bangsa.” Acara ini merupakan implementasi dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Program Sekolah Penggerak dari Kemendikbudristek di Era Merdeka Belajar. (AU)