30.4 C
Jakarta
Friday, July 26, 2024

Mata Garuda Maluku Siap Gelar Musyawarah Wilayah ke III di Ambon

Mata Garuda (MG) Maluku akan melaksanakan Musyawarah...

Kolaborasi Memajukan Sektor Perikanan, DPD ISPIKANI Maluku resmi dikukuhkan

Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana...

Inflasi 2023 di Bangka Belitung: Tantangan dan Prospek

Oleh: Yogi Cahyo Ginanjar, S.T., M.Si. -...

Marine Stewardship Council Indonesia Gelar Kegiatan Pengukuran dan Pendataan Kapal serta Pemahaman Standar MSC di Negeri Sawai Maluku Tengah

TematikFisheriesMarine Stewardship Council Indonesia Gelar Kegiatan Pengukuran dan Pendataan Kapal serta Pemahaman Standar MSC di Negeri Sawai Maluku Tengah

Marine Stewardship Council (MSC) sebagai Mitra bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku dan Dinas Perikanan Maluku Tengah beserta para pemangku kepentingan lainnya terus berkomitmen untuk berkontribusi mengembangkan berbagai upaya untuk menunjang perwujudan praktik perikanan berkelanjutan.

Salah satunya dengan mendukung percepatan pengelolaan perikanan tangkap dengan meningkatkan jumlah nelayan perikanan prioritas komoditi kakap kerapu yang terdaftar secara resmi melalui program Kartu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) serta pendaftaran Buku Kapal Perikanan Elektronik (e-BKP). Kegiatan kali ini dipusatkan di Aula Lisar Bahari Negeri Sawai Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah (25/1)

Feri sutyawan Ketua Team Pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) di Laut Teritorial dan Perairan Kepulauan dan Kelembagaan di WPP NRI Kementerian Kelautan dan Perikanan RI  , Foto : Pribadi

Feri sutyawan Ketua Team Pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) di Laut Teritorial dan Perairan Kepulauan dan Kelembagaan di WPP NRI Kementerian Kelautan dan Perikanan RI  dalam paparannya secara online menyampaikan bahwa Cita-cita Negara Indonesia seiring dengan Program perbaikan perikanan yaitu mengelola perikanan menjadi lebih baik dan berkelanjutan serta mengurangi dampak ekosistem dari kegiatan perikanan  dan Salah satu Program yang dapat diterapkan adalah melalui Sertifikasi Ecolabeling Perikanan, seperti MSC.

Urgensi Ecolabeling Dalam Pengelolaan SDI  adalah Pelestarian Sumber Daya Ikan, Bentuk Perlindungan terhadap lingkungan, Respons bagi konsumen Perikanan, serta Mendorong perubahan industri Perikanan. Ungkap Feri

Feri menambahkan saat ini 5 kebijakan blue ekonomi kelautan dan perikanan diantaranya memperluas wilayah konservasi dengan target 30% luas laut NKRI, Penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan zona penangkapan, Pengembangan budidaya laut, pesisir dan air tawar (darat) yang ramah lingkungan, Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Penanganan dan pengelolaan sampah laut melalui program Bulan Cinta Laut.

Sambutan Raja Negeri Sawai Rahman Mukadar, Foto : Pribadi

Raja Negeri Sawai Rahman Mukadar menyampaikan apresiasi atas kegiatan MSC yang dipusatkan di Sawai, apalagi dengan adanya fasilitasi secara gratis pembuatan dokumen nelayan baik Kartu KUSUKA, Pas kecil dan e-BKP kiranya akan membantu nelayan dalam melakukan operasional melautnya.

“Sejak tahun 1992 nelayan negeri sawai dengan alat tangkap tradisional telah melakukan penangkapan kakap kerapu di sekitar perairan teluk dalam. Hasil tangkapan dan harga pasaran ikan saat ini memang kurang stabil kadang naik maupun turun tergantung musim dan permintaan pasar. Mungkin dengan kehadiran kegiatan MSC ini akan membuka ruang secara ekonomi yakni harga ikan meningkat serta tata kelola pengelolaan perikanan tangkap dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan memakai alat tangkap yang ramah lingkungan. Sebut Rahman.

Dilain sisi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Provinsi Erawan asikin dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Cabang Dinas KP gugus pulau 3 Eugene Wenno menyampaikan bahwa kegiatan Pengukuran kapal dan pendataan kelengkapan dokumen nelayan dan pendalaman pemahaman standar MSC kepada nelayan bertujuan untuk mempersiapkan para nelayan dengan berbagai persyaratan dalam rangka pendaftaran kapal sebagai bentuk komitmen antara KKP, DKP Maluku dan mitra MSC.

Sambutan Kepala dinas Perikanan Provinsi Maluku dibacakan oleh Eugene Wenno selaku Kepala Cabang Gugus Pulau 3, Foto : Pribadi

MSC telah berupaya membantu membuka dan mengamankan hubungan pasar dan menambah nilai pada produk hasil perikanan tangkap Indonesia. Permintaan pasar akan produk berstandar dan bersertifikat MSC perlu terus didukung dengan peningkatan pengelolaan dan menjaga perikanan tetap beroperasi dengan cara yang berkelanjutan. Kata Erawan

Harapan kami lewat kegiatan ini, dapat memperluas akses kepada nelayan nelayan untuk pemahaman peraturan terbaru serta pendalaman pemahaman terkait program perbaikan perikanan. Tutup Erawan

Kepala Dinas Perikanan Maluku Tengah Haris M Bandjar yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Marthen S.D Haulussy sebelum membuka kegiatan dengan resmi menyampaikan bahwa Kegiatan ini kiranya dapat memberikan pemahaman kepada para nelayan kecil di wilayah WPP 715 Laut seram khususnya negeri Sawai dan Olong tentang pentingnya kelengkapan dokumen kapal yang diperlukan selama melakukan penangkapan ikan di laut khususnya untuk perikanan Kakap Kerapu.  

Dinas Perikanan Maluku Tengah untuk meningkatkan jumlah nelayan perikanan prioritas salah satunya untuk komoditi kakap kerapu dengan mendaftarkan secara resmi aadministrasi kebutuhan nelayan sesuai regulasi perikanan yang berlaku. Selain itu akan terus melakukan sosialisasi dan pendampingan serta pemberdayaan nelayan melalui berbagai implementasi program kedepannya, seperti perikanan Tuna yang telah duluan mendapatkan sertifikasi MSC.

Sambutan Kepala Dinas Perikanan Maluku Tengah yang dibacakan Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil Marthen S.D Haulussy, Foto : Pribadi

Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan semangat baru bagi nelayan yang ada pada Negeri Sawai dan Olong khususnya serta kabupaten Maluku Tengah umumnya dalam upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Harap Haris

Anthony Alvin Manager Perikanan MSC meliputi kawasan Asia Tenggara menyampaikan bahwa selama lebih dari 20 tahun, Marine Stewardship Council telah menghubungkan para nelayan, bisnis dan konsumen yang peduli dengan masa depan lautan kita.

Sebagai organisasi lembaga non-profi yang melakukan kegiatan berdasarkan Standar Perikanan Berkelanjutan dan Rantai Pengawasan guna menyediakan dan mempertahankan Standar yang kredibel sebagai apresiasi pada perikanan berkelanjutan melali sertifikasi ekolabel dan bergerak menuju perikanan dan pasar berkelanjutan. Kata Anthony

Arahan dan semi Bimtek oleh Anthony Alvin, Manager Perikanan MSC Wilayah Asia Tenggara, Foto : Pribadi

Standar perikanan MSC atau standar lingkungan untuk perikanan tangkap yang pertama adalah kesehatan stok ikan, kedua dampak terhadap ekosistem, dan ketiga pengelolaan perikanan secara efektif. Untuk perikanan MSC secara global bahwa lebih dari 55 negara telah terlibat dalam program MSC. Kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan. Sebut Anthony

Untuk Manfaat dari perikanan bersertifikat MSC diantaranya dapat Memenuhi ketelusuran atau mengurangi perikanan yang illegal, Mempertahankan pasar, Memberikan akses ke pasar yang lebih luas, Meningkatkan kepercayaan pembeli/konsumen akan kualitas produk serta Harga kiranya akan lebih baik.

Kegiatan Pengukuran Kapal Nelayan oleh KSOP Ambon, Foto : Pribadi

Kegiatan dihadiri oleh 30 nelayan Kakap Kerapu Negeri Sawai dan Olong, Perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinssi Maluku, Dinas Perikanan Maluku Tengah, Kantor syabandar otoritas Ambon, Penyuluh Perikanan, Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Gugus Pulau 3, dan perangkat Desa Sawai. Saat kegiatan dilaksanakan, dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan kepada 6 perwakilan nelayan dari Negeri Sawai dan Olong. AU

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles