26.7 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Mata Garuda Maluku Siap Gelar Musyawarah Wilayah ke III di Ambon

Mata Garuda (MG) Maluku akan melaksanakan Musyawarah...

Kolaborasi Memajukan Sektor Perikanan, DPD ISPIKANI Maluku resmi dikukuhkan

Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana...

Inflasi 2023 di Bangka Belitung: Tantangan dan Prospek

Oleh: Yogi Cahyo Ginanjar, S.T., M.Si. -...

Standar Perikanan MSC Terbaru 3.0 Dorong Kemajuan Penangkapan Ikan Berkelanjutan

TematikFisheriesStandar Perikanan MSC Terbaru 3.0 Dorong Kemajuan Penangkapan Ikan Berkelanjutan

Marine Stewardship Council (MSC) telah merilis standar global baru untuk sertifikasi berkelanjutan perikanan tangkap alam. Rilis Standar Perikanan MSC versi 3.0 merupakan hasil dari tinjauan paling mendalam dari sisi kelautan dan praktik terbaik perikanan yang pernah dilakukan oleh MSC pada rabu, 26 Oktober 2022

Menyoroti meningkatnya tekanan pada perikanan, ekosistem laut dan kebutuhan pangan dari penangkapan ikan yang berlebihan, perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, CEO MSC, Rupert Howes mengapreasi komitmen, keterlibatan dan pandangan yang telah disampaikan oleh industri, manajer perikanan, konservasionis dan ilmuwan dalam kontribusi mereka untuk Standar baru. Persyaratan terbaru akan mendorong kemajuan dalam penangkapan ikan yang berkelanjutan, membantu mengatasi kebutuhan mendesak untuk melestarikan laut kita sembari menjaga pasokan pangan bagi populasi global yang terus bertambah, ungkapnya.

Peluncuran Standar baru berarti bahwa perikanan yang menangkap makanan hasil laut yang dijual dengan label biru MSC akan tetap menjadi pemimpin dalam penangkapan ikan yang berkelanjutan, melangkah lebih jauh untuk melindungi satwa laut, stok ikan, dan ekosistem. Standar baru juga telah disederhanakan untuk memastikan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, serta mengurangi kompleksitas.

Standar ini mencakup definisi baru dan perlindungan yang lebih besar bagi spesies yang terancam punah, terancam dan dilindungi (Endangered, Threteaned and Protected–ETP). Standar ini juga memperkenalkan kebijakan baru untuk meningkatkan kepercayaan bahwa sirip hiu tidak ada dalam perikanan bersertifikat MSC dan menempatkan tanggung jawab yang lebih besar pada perikanan bersertifikat MSC untuk mencegah dan mengurangi dampak sampah dari alat tangkap, yang dikenal sebagai ghost gear.

Selain itu, standar terbaru ini juga menetapkan persyaratan yang lebih kuat untuk pemantauan dan pengawasan yang efektif dari operasional penangkapan ikan, khususnya di laut lepas, dan untuk perjanjian internasional tentang strategi tangkap untuk melindungi stok ikan bersama.

Standar baru ini merupakan puncak dari penelitian, konsultasi publik dan pengujian selama lebih dari empat tahun, MSC meninjau lebih dari 600 masukan dari para pemangku kepentingan dengan keahlian di bidang perikanan, konservasi laut, sertifikasi dan makanan hasil laut.

CEO MSC, Rupert Howes mengatakan “Peluncuran Standar MSC terbaru datang pada saat kebutuhan kritis dan mendesak untuk mengakhiri penangkapan ikan yang berlebihan sambil menjaga pasokan pangan bagi populasi global yang berkembang sangat pesat. Penangkapan ikan berkelanjutan adalah upaya global yang melibatkan industri perikanan, pemerintah, ilmuwan, konservasionis, ritel, brand dan konsumen, semuanya memiliki peran penting. 

Kami merasa terhormat dengan tingkat komitmen dan pandangan yang disampaikan oleh kelompok-kelompok yang  berbeda ini dalam kontribusi mereka untuk mengembangkan Standar Perikanan MSC ini. Keterlibatan pemangku kepentingan pada tingkat tinggi ini menunjukkan rasa urgensi kolektif untuk melindungi laut kita dan menjaga pasokan makanan laut ke masa depan dan pengakuan atas peran yang dapat dimainkan MSC dalam mempercepat transformasi ini melalui keterlibatan mitra kami. Standar Perikanan MSC yang baru menjadi tolok ukur global untuk mendorong perubahan nyata dan berkelanjutan terkait cara penangkapan ikan di lautan kita dengan  percaya diri mengakui dan memberi insentif pada perikanan, yang merupakan pemimpin dunia dalam keberlanjutan,” tutup Rupert Howes.

Saat ini, lebih dari 530 perikanan yang mewakili 15% tangkap laut alam global disertifikasi berdasarkan  Standar Perikanan MSC. Namun, dengan lebih dari sepertiga stok ikan dunia ditangkap secara berlebihan, yang mengakibatkan hilangnya manfaat laut sebesar US $88,9 miliar setiap tahun, dan sekitar 20 % spesies laut terancam punah, maka lebih banyak yang perlu dilakukan untuk melindungi stok ikan dan lautan. Keanekaragaman hayati penting bersama dengan orang-orang dan ekonomi yang bergantung padanya.

Menanggapi tantangan ini, MSC telah berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Global (SDG’s) dengan ambisi melibatkan sepertiga tangkapan makanan hasil laut dunia dalam programnya pada tahun 2030. Dirilisnya Standar Perikanan MSC versi 3.0 menjadi dasar untuk upaya ini. (AU)

Check out our other content

Check out other tags:

Most Popular Articles